Program Makan Siang Gratis TKN Prabowo-Gibran Berpotensi Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

by -1432 Views
Program Makan Siang Gratis TKN Prabowo-Gibran Berpotensi Mengurangi Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran), Hamdan Hamedan, mengatakan bahwa program makan siang gratis di sekolah dapat meningkatkan partisipasi dan kualitas pendidikan, terutama bagi anak perempuan. Menurutnya, program ini dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan ekonomi berdasarkan hasil studi World Food Programme (WFP) pada 2017.

Menurut laporan “State of School Feeding Worldwide 2022” dari WFP, program makan siang gratis di sekolah telah membantu lebih dari 418 juta siswa secara global di setidaknya 76 negara. Program tersebut telah menciptakan sekitar 4 juta pekerjaan dan mendorong kesejahteraan di 76 negara yang menerapkan program serupa. Menurut Hamdan, hal ini juga dapat menguntungkan Indonesia.

Dalam rentang waktu 1997-2000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melaksanakan program Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah yang berhasil menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa serta Bali. Selanjutnya, WFP meluncurkan program WFP School Feeding (Fortified Biscuit) di Indonesia dengan melibatkan sekitar 800.000 siswa di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara (Sumut), Sulawesi Selatan (Sulsel), Aceh, dan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Hal tersebut membuktikan bahwa setiap investasi sebesar 1 dollar dalam program itu mampu menghasilkan dampak ekonomi hingga sembilan kali lipat. Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo–Gibran berkomitmen untuk memberikan makan siang gratis bagi anak-anak di sekolah apabila terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Prabowo menyatakan bahwa PBB juga mendukung program pemberian makan siang gratis sebagai langkah yang tepat untuk mengurangi tingkat kemiskinan, mengatasi masalah kekurangan gizi, dan stunting.