Laksamana Madya TNI Anumerta Yosaphat Sudarso (Yos Sudarso) sebagai Teladan

by -709 Views
Laksamana Madya TNI Anumerta Yosaphat Sudarso (Yos Sudarso) sebagai Teladan

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Saat masih kecil, Yos Sudarso bercita-cita untuk menjadi seorang prajurit meskipun orang tuanya lebih menginginkannya menjadi seorang guru. Kesempatannya untuk mewujudkan mimpi itu terbuka lebar ketika pemerintahan Jepang membutuhkan tambahan tenaga militer untuk menghadapi Perang Asia Timur Raya. Ia kemudian masuk Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang dan juga mengikuti pendidikan militer AL Jepang, di mana ia lulus sebagai salah satu siswa terbaik. Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, ia bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat di sektor kelautan (BKR Laut), yang merupakan cikal-bakal TNI AL.

Selama kariernya, Yos Sudarso sering bertugas dalam berbagai operasi militer untuk mengatasi pemberontakan di wilayah NKRI. Ia pernah memimpin beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) seperti KRI Rajawali, KRI Alu, KRI Gajah Mada, KRI Pattimura, dan KRI Macan Tutul. Pada tahun 1958, ia juga menjadi hakim pengadilan militer selama 4 bulan.

Pada akhir tahun 1961, Presiden Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) yang diikuti dengan Operasi di Laut Aru sebagai rangkaian upaya membebaskan Papua Barat dari Belanda. Saat itu Yos Sudarso menjabat sebagai Deputi Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Ada tiga KRI yang dilibatkan dalam operasi rahasia di perairan Maluku, di mana Yos Sudarso memimpin KRI Macan Tutul.

Ketika tiga kapal perang Belanda mencium pergerakan Yos Sudarso dan tiga KRI yang beroperasi di Laut Aru, mereka memerintahkan kedua belah pihak untuk mundur. Namun, kapal Belanda menyerang dan melepaskan tembakan. Mesin KRI Macan Tutul yang dipimpin oleh Yos Sudarso mati di tengah upaya penyelamatan, namun ia bertekad untuk memastikan ada KRI yang selamat. Ia berhasil memerintahkan KRI Macan Tutul untuk menyelamatkan diri sementara ia mempertahankan posisi. Namun, ia akhirnya gugur bersama 24 orang lainnya dalam tugas tersebut.

Yos Sudarso mengorbankan nyawanya dalam tugas demi kepentingan negara pada usia yang masih muda, 36 tahun.

Sumber: [Teladan Laksamana Madya TNI Anumerta Yosaphat Sudarso](https://prabowosubianto.com/teladan-laksamana-madya-tni-anumerta-yosaphat-sudarso/)