Pendapatan Rp 300 T, Masakan Gosong Membuat 5 Generasi Keturunan Kaya

by -1364 Views

Semua orang sepakat bahwa masakan yang gosong adalah bencana. Cita rasa masakan hilang dan digantikan oleh rasa pahit yang dominan. Namun, pandangan ini tidak berlaku bagi Lee Kam Sheung. Bagi Lee Kam Sheung, masakan yang gosong justru membawa berkah baginya dan membuatnya kaya hingga memiliki kekayaan sebesar 300 triliun rupiah.

Ceritanya bermula pada tahun 1888. Lee Kam Sheung adalah pemilik kedai teh di Nanshui, Provinsi Guangdong, China. Di kedainya, tidak hanya menjual teh, tetapi juga sup tiram yang sangat digemari oleh konsumen. Karena itu, kedainya selalu ramai pengunjung dan seringkali membuat Lee sibuk karena dia melakukan semua pekerjaan sendirian, mulai dari memasak, melayani, dan mengantar pesanan.

Pada suatu hari tahun 1888, Lee menjadi sibuk karena banyaknya pelanggan yang datang. Dia sedang merebus tiram ketika itu, namun karena harus melayani pengunjung, dia meninggalkan dapur tanpa mematikan api rebusan tiram tersebut. Beberapa waktu kemudian, tercium aroma menyengat dan asap mulai mengeluarkan dari dapur. Orang-orang pun bingung apa yang sedang terjadi.

Ternyata, Lee lupa bahwa dia sedang merebus tiram di dapur. Ketika dia ingat dan kembali ke dapur, dia melihat rebusan tiram tersebut sudah berubah bentuk dan airnya berubah menjadi coklat gelap. Tiramnya telah gosong dan tidak bisa disajikan kepada konsumen. Meskipun begitu, Lee tidak langsung membuangnya. Dia mencoba mencicipi cairan kental berwarna coklat itu dan ternyata rasanya sangat lezat.

Dari sinilah, lahir saus tiram pertama di dunia. Lee kemudian mulai melakukan eksperimen dengan merebus tiram dan memberikan rempah dan bumbu tambahan. Hasilnya, rasanya semakin lezat. Lee kemudian menyimpan cairan kental tersebut dalam bentuk saus dan menggunakan saus tersebut dalam resep masakannya.

Ternyata, saus tiram tersebut sangat cocok dengan lidah dan masakan orang Asia. Karena itulah, jumlah pengunjung kedai semakin banyak dan mereka bahkan ingin membeli saus tiram tersebut. Dari situlah, Lee memutuskan untuk membentuk perusahaan saus tiram sendiri yang diberi nama Lee Kum Kee pada tahun 1888.

Setelah dipasarkan, saus tiram Lee Kum Kee sangat diminati oleh orang-orang. Bisnis saus tiram Lee Kum Kee semakin berkembang dan perusahaan ini telah berpindah tempat beberapa kali, dari China ke Makau, dan akhirnya menetap di Hong Kong hingga sekarang. Bisnis ini telah diteruskan oleh generasi kelima dari keluarga Lee sejak kematian Lee Kam Sheung pada tahun 1932.

Hingga saat ini, Lee Kum Kee sudah ada di lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan memiliki lebih dari 200 produk bervariasi. Bisnis ini tetap sukses karena mereka selalu menjaga rasa dan mengikuti ajaran falsafah China dan Konfusianisme.

Keluarga Lee juga telah menjadi salah satu keluarga terkaya di Hong Kong dan Asia. Total kekayaan mereka mencapai 19,3 miliar dolar AS atau hampir 300 triliun rupiah. Semua kekayaan ini berasal dari ketidaksengajaan Lee Kam Sheung dalam membiarkan masakannya menjadi gosong.