Yayasan Almadani Banjarnegara Menghadirkan Syekh dari Palestina dalam Program Galang Dana Kemanusiaan

by -4005 Views

Ketua Yayasan Al Madani Banjarnegara, Khaerul Mudakir (kanan), berbicara dengan Syekh Abdurrahman dalam penggalangan dana untuk Palestina, Kamis (14/3/2024) malam. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, Yayasan Almadani Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menggalang dana kemanusiaan untuk membantu umat muslim di Palestina yang sedang menghadapi konflik dengan Israel.

Untuk donasi kemanusiaan tersebut, Yayasan Almadani bekerja sama dengan Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP) Korda Eks Banyumas dan menghadirkan Syekh Abdurrahman dari Palestina.

Ketua Yayasan Al Madani Banjarnegara, Khaerul Mudakir, mengatakan bahwa penggalangan dana untuk Palestina melibatkan orang tua dan murid mulai dari SDIT, SMPIT, dan Pesantren IT.

“Pada malam ini telah terkumpul dana sebesar Rp 32 juta dan masih bisa bertambah,” katanya pada Kamis (14/3/2024) malam.

Di tempat yang sama, Syeikh Abdurrahman menyatakan kebahagiaannya bisa hadir di Kabupaten Banjarnegara. Ia merasa bangga dengan semangat berderma dan rasa empati dari keluarga besar Yayasan Almadani untuk aksi kemanusiaan warga Palestina.

Saat ini, banyak warga di Palestina kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka hancur akibat serangan Israel. “Saya sangat terharu dan berharap apa yang telah kami lakukan ini menjadi motivasi bagi pihak lain untuk peduli terhadap tragedi yang menimpa umat muslim di Palestina,” katanya.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah pembina Yayasan Almadani sekaligus Anggota DPRD Banjarnegara Dedi Suromli, Ketua Yayasan Almadani Kabupaten Banjarnegara Qairul Mudaqir, Korda Eks Karesidenan Banyumas Cukup Riyanto, dan Anggota DPRD Purbalingga terpilih Padang Kusumo.

Selain penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina, juga dilakukan buka bersama dan salat tarawih berjamaah di Masjid SDIT Desa Purwareja.

Selama acara, Syeikh Abdurrahman menyukai makanan khas Kabupaten Banjarnegara, seperti mendoan dan buah durian. “Ini pertama kali saya makan durian, rasanya aneh tapi enak, sementara mendoan adalah makanan bersih dan menyehatkan,” katanya. (*)

ยป Baca berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Iwan Setiawan
Editor: Mahrus Sholih