Gapura utama Kantor Desa Marparan. (Foto: Hoirur Rosikin/Suaraindonesia.co.id)
SUARA INDONESIA, SAMPANG – Warga Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengeluhkan pelayanan pemerintah desa setempat di bawah kepemimpinan Pj Kades Abdul Gafur.
Sebab, PJ kades ditengarai sering tidak masuk kantor. Imbasnya, pelayanan kurang maksimal. Padahal akhir-akhir ini warga desa banyak yang mengurus surat dan persyaratan administrasi lainnya.
Warga Desa Marparan, Salim (50) mengatakan, sejauh ini kinerja Pj kades tidak maksimal. Karena tidak setiap hari berada di kantor desa. Warga pun banyak yang mengeluhkan kondisi tersebut.
“Karena saya dan warga lain sering kebingungan saat ada perlu dengan Pj kepala desa. Karena Pj jarang berada di kantor desa. Bahkan, saat memerlukan KTP banyak warga yang mengurus sendiri,” jelasnya, Sabtu (25/05/2024).
Dikonfirmasi terpisah, PJ Kades Marparan Abdul Gafur membantah tudingan itu. Dia mengklaim, pihaknya sudah melayani dengan baik. Meski demikian, secara tidak langsung, dia mengakui memang jarang di kantor. Komunikasi yang dilakukan dengan perangkat desa lebih banyak melalui telepon atau via WhatsApp.
“Cuma ketepatan yang minta surat itu kebanyakan masih mau minta tanda tangan Pak Camat, polsek atau KUA, sehingga saya suruh ke kantor kecamatan langsung,” dalihnya, ketika merespons keluhan warga yang mengaku kerap mengurus sendiri di kecamatan, Sabtu (25/05/2022).
Dia juga beralasan, ketika dirinya tidak di kantor, selalu ada petugas pengganti yang siaga. Meski demikian, ia tak merinci siapa petugas yang dimaksud. Apakah sekretaris desa atau perangkat desa lainnya. “Kalau saya tidak ada di kantor, ada pengganti petugas saya di sana,” ujarnya.
Kendati demikian, saat dikejar selama tidak berada di kantor desa dia berkantor di mana dan jam berapa, Abdul Gafur tak merespons pertanyaan tersebut. (*)
ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Mahrus Sholih |