Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan untuk Petani dan Buruh Tani Tembakau dalam Program DBHCHT

by -5975 Views
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan untuk Petani dan Buruh Tani Tembakau dalam Program DBHCHT

Redaksi
24 Oktober 2024 | 07:10 Dibaca 6 kali

Advertorial
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Buruh Tani Tembakau DBHCHT

Penyerahan JKM di acara sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan pada petani/buruh tani tembakau dari DBHCHT Ngawi, Rabu (23/10/2024). (Foto: BPJS Ketenagakerjaan untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, NGAWI – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ngawi telah melakukan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan ke para petani dan buruh tani tembakau penerima bantuan perlindungan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Desa Dungmiri, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Rabu (23/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri Pjs Bupati Ngawi Ir. Tiat S.Suwardi M.Si, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi Kusumawati Nilam S.Si MT, Camat Karangjati Siswanto, seluruh Forkopimcam Karangjati dan Kepala Desa se-Kecamatan Karangjati.

Di samping mereka, hadir pula Bagian Perekonomian selaku Koordinator Dana Cukai Pemkab Ngawi, dan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Ngawi, serta sekitar 50 Gapoktan di Kabupaten Ngawi.

Selain sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan, dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan simbolis manfaat program BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris 3 petani/buruh tani tembakau yang belum lama meninggal dunia karena sakit.

Manfaat program Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan itu diserahkan oleh Pjs Bupati Ngawi dengan didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi, Kadis Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi, Camat Karangjati, dan Kades Dungmiri.

Pertama kepada ahli waris Almarhum Warno, warga Dusun Klanding, Desa Dungmiri, meninggal 15 Agustus 2024. Kedua kepada ahli waris Almarhum Puryanto, penduduk Dusun Dungmiri II, Desa Dungmiri, meninggal 30 Agustus 2024. Dan ketiga kepada ahli waris Almarhum Warso Diryo dari Dusun Gempol, Desa Gempol, Kecamatan Karangjati, baru meninggal pada 17 September 2024.

Ahli waris ketiga almarhum tersebut menerima santunan kematian (JKM) masing-masing Rp 42.000.000,-, kendati awal kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ketiga almarhum baru pada awal Agustus 2024.

Pjs Bupati Ngawi Tiat S.Suwardi mengatakan, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) ini sangat penting. Tidak hanya bagi pekerja formal, tapi juga bagi pekerja informal.

Terkhusus untuk petani dan buruh tani tembakau, bantuan perlindungan jamsostek diberikan pada mereka, karena untuk pembayaran iurannya menggunakan DBHCHT. Dana cukai ini bagian dari hasil kerja petani dan buruh tani tembakau, maka dikembalikan lagi dalam bentuk jaminan proteksi.

Tiat juga sempat mengaku heran, karena meski ada yang baru 2 minggu menjadi peserta, dan ketika meninggal dunia, ahli warisnya terima manfaat.

“Jadi, manfaatini benar adanya. Memang tidak ada yang berharap terjadinya resiko, tapi dengan kemanfaatan ini kita banyak memberikan kemanfaatan pada masyarakat,” tutur Tiat.

Karena itu, Tiat menyampaikan banyak terimakasih pada BPJS Ketenagakerjaan. “Kami berharap semoga sinergi ini semakin meningkatkan universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan,” ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi Kusumawati Nilam juga menyampaikan terimakasih atas sinergi dan kolaborasinya dengan BPJS Ketenagakerjaan. Juga dengan Camat dan perangkat desa yang telah mensuport untuk kolekting data.

Nilam mengatakan, ada peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari petani/buruh tani penerima bantuan perlindungan dari anggaran DBHCHT Ngawi, dari sebelumnya 7.650 orang di tahun 2023 menjadi 10.796 orang.

Menurutnya, peningkatan ini karena jumlah petani/buruh tani tembakau juga mengalami peningkatan yang signifikan. Harapannya, kedepan pengkoverannya terus semakin meningkat, bisa menyasar ke petani lain dan pekerja rentan. Karena, lanjut dia, manfaat program BPJS Ketenagakerjaan memang dirasa sangat baik.

Sedangkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Setyoningsih menjelaskan, sosialisasi ini merupakan rangkaian dari proses penganggaran DBHCHT.

“Program ini memang tidak hanya menganggarkan kemudian memproteksi, tapi kita juga harus memberikan edukasi, memberikan informasi terkait kemanfaatan dan bagaimana cara mengklaimnya. Sehingga, jika terjadi resiko terhadap mereka, mereka atau ahli warisnya bisa tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Setyoningsih.

“Selain itu, kita juga melakukan monev setiap bulan, mengadakan rekonsolidasi, sehingga pengelolaan dari penjaminan jamsostek untuk mereka benar-benar dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab oleh semua pihak yang terlibat,” tandasnya.

Setyoningsih juga menyampaikan terimakasih atas kolaborasi dari Pemda, terkhusus kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Bagian Perekonomian, kepada APTI Ngawi yang membantu dari awal mengkolek memverifikasi data, perangkat desa dan kecamatan, sehingga pendataan ini berhasil baik. “Semoga program ini berjalan terus atau tetap berlanjut,” ucapnya.

Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madiun Anwar Hidayat juga menyampaikan banyak terimakasih atas support semua pihak di Kabupaten Ngawi, sehingga perlindungan jamsostek di Ngawi banyak dirasakan masyarakat. (Adv)

ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra