CSIS Welcomes Prabowo Subianto’s Cabinet Changes, Emphasizing Specialized Portfolios for Ministries and Agencies

by -2083 Views
CSIS Welcomes Prabowo Subianto’s Cabinet Changes, Emphasizing Specialized Portfolios for Ministries and Agencies

Jakarta – Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Yose Rizal Damuri, memuji pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pembentukan kementerian khusus dan lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang difokuskan pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam briefing media CSIS berjudul “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan langsung di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme mengenai struktur kabinet.

“Ini merupakan hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet yang besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih khusus untuk menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” jelas Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti sebuah kementerian yang ditugaskan untuk mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, katanya, menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk memajukan sektor pengolahan hilir.

“Ada juga lembaga yang berfokus pada pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis, yang secara khusus diawasi oleh Badan Gizi. Fokus semacam ini menunjukkan perhatian pemerintah pada area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebutkan urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk khusus untuk memperhatikan isu-isu yang terkait dengan Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih terfokus pada isu-isu krusial yang dianggap sangat penting,” demikian Yose menyimpulkan.

Selama pertemuan perdana Kabinet Merah Putih di Istana Presiden Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi kompleks Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ketidakmampuan.

“Warga kami sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah tampaknya membuat segalanya lebih sulit daripada lebih mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya mendorong para menteri kita untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kami,” ujar Prabowo. (RR)

Source link