Prabowo Subianto: Kebijakan Menjalin Hubungan Baik dengan Tetangga

by -2147 Views
Prabowo Subianto: Kebijakan Menjalin Hubungan Baik dengan Tetangga

Prabowo menunjukkan kekuatan dalam logika geopolitik. Dia memulai presentasinya dengan menyoroti posisi geografis Indonesia. Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis dan merupakan titik penting dalam rute perdagangan internasional.

Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya Indonesia sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Dia menyampaikan prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” sebagai landasan kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjaga hubungan baik dan meminimalisir konflik dengan negara-negara lain.

Prabowo juga mencontohkan keberhasilan negara-negara Timur dalam mengatasi kemiskinan, seperti Tiongkok yang berhasil mengurangi angka kemiskinan dalam 50 tahun terakhir. Dia mempertegas bahwa Indonesia perlu belajar dari kesuksesan negara-negara di luar Barat dalam mengatasi kemiskinan, dengan menyesuaikannya dengan kondisi Indonesia.

Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjalankan kebijakan luar negeri yang berpegang pada prinsip bebas-aktif, serta tetap menjadi negara non-blok dan non-terikat. Dia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar dan memposisikan Indonesia sebagai jembatan antara kekuatan-kekuatan tersebut.

Prabowo juga menyoroti pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara sahabat dan memperkuat kepemimpinan Indonesia di kawasan. Dia akan aktif mempromosikan dialog, perdamaian, dan kompromi dalam kerja sama internasional. Prabowo juga menjamin bahwa sikap non-terikat Indonesia akan diwujudkan melalui keterbukaan dalam bekerja sama dengan pihak manapun yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

Terakhir, Prabowo menekankan pentingnya kesetaraan dalam hubungan antar-negara di berbagai isu.

Artikel ini disusun oleh Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi, Program Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia.