Pasar Tanjung Berubah Menjadi “Hotel” untuk Perempuan Pengamen, Tempat Tinggal Bersama Kucing-Kucing

by -160 Views
Pasar Tanjung Berubah Menjadi “Hotel” untuk Perempuan Pengamen, Tempat Tinggal Bersama Kucing-Kucing

Magang
08 Juli 2024 | 23:07 Dibaca 1.00k kali

Features

Mariasih, perempuan pengamen yang tinggal di sudut Pasar Tanjung. (Foto: Khikmatul untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JEMBER- Bagi Mariasih, Pasar Tanjung merupakan hotel. Karena saban malam, perempuan paruh baya yang setiap hari mengamen ini, menempati salah satu sudut pasar induk itu untuk melepas lelah setelah seharian ia menjual suara di jalan.

Mariasih sejatinya memiliki anak. Kendati demikan, ia memilih hidup sendiri jauh dari rumah. Berpindah-pindah dari kota ke kota lainnya. Mulai dari Blitar, berlanjut ke Pasuruan, Surabaya hingga di Jember. Baginya, lebih baik hidup sendiri daripada harus menyusahkan orang lain, meski itu darah dagingnya sendiri.

“Kalau dulu ya pernah jualan jamu, jadi TKW dan tukang masak. Tapi sekarang sudah tua. Badannya sudah tidak kuat di ajak kerja ikut orang. Bisanya cuma ngamen. Ya sudah. Itu mungkin jalan rezeki saya,” tuturnya, saat berjumpa di sudut timur lantai dua Pasar Tanjung, Senin (8/7/2024).

Mariasih tinggal di Pasar Tanjung dengan aman. Juga tak pernah diusir Satpol PP atau pemilik lapak. Ia tidur di atas dipan bambu milik pedagang, berselimut sarung dan bantal lusuh yang ia beli setahun lalu. Bagi Mariasih, kondisi begini sudah cukup membuatnya bersyukur untuk bertahan hidup.

Ketika ia ditanya orang lain tentang tempat tinggalnya itu, tak jarang Mariasih menjawabnya dengan nada bercanda. Bahkan, terkadang hiperbolik dengan membanggakan tempat tinggalnya itu dengan sebutan hotel. “Kalau ditanya di mana tinggalnya, saya jawab situ tinggal di Hotel Pasar Tanjung,” kelakarnya.

Mariasih mengaku, hasil ngamen yang tak seberapa cuma cukup untuk membeli makan sehari-hari. “Kadang makan dua kali, kadang ya satu kali. Nanti dibagi sama kucing-kucing di pasar sini. Kalau saya beli ikan, ikannya saya kasih ke kucing,” ungkapnya.

Bagi Mariasih, kucing-kucing pasar adalah teman, sehingga ia rela berbagi makanannya yang tak seberapa itu. Apalagi, hal tersebut membuatnya terhibur meski hidup sebatang kara. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Mahrus Sholih