Magang
– 05 Mei 2024 | 21:05 – Dibaca 298 kali
(Tengah Berbaju Ungu) Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu saat menghadiri acara penutupan UKW di Surabaya, Sabtu (04/05/2024).
SUARA INDONESIA, SURABAYA – Jumlah yang mengaku-ngaku wartawan jauh lebih banyak dari pada wartawan yang profesional.
Pernyataan itu, disampaikan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, disela-sela kegiatan penutupan uji kompetensi wartawan yang diselenggarakan Dewan Pers bekerja sama dengan PWI, IJTI, PFI dan Unitomo di Surabaya, Sabtu (04/05/2024).
“Jumlah yang mengaku-ngaku wartawan jauh lebih banyak dari wartawan yang profesional. Namun, dengan adanya uji kompetensi wartawan ini, nantinya akan tersaring di masyarakat. Biasanya, mereka terkesan akan bersembunyi di balik kemerdekaan pers,” paparnya.
Diakui Ninik, masyarakat di jaman dulu sangat mengetahui bahwa berita yang dihasilkan adalah oleh jurnalis atau wartawan.
“Sekarang masyarakat dibuat bingung. Mana berita mana informasi. Mana yang hoax dan tidak. Sehingga sulit dibedakan. Apalagi informasi itu disebarkan melalui platform media sosial,” katanya.
Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh wartawan, menurutnya, adalah bagaimana merebut hati masyarakat.
“Wartawan yang kompeten, harus berani menyuarakan kebenaran dan memberikan hak konstitusional yang menjadi hak dan milik masyarakat,” tutupnya. (Gilang Gibran)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Magang |
Editor | : Imam Hairon |