Kebun jagung seluas 55 hektar yang dikelola oleh Teras Karya Abadi Grup membutuhkan 200 pekerja untuk memanen karena akses jalan kurang baik. (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Teras Karya Abadi Grup melakukan budidaya jagung di beberapa wilayah di Eks Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan komoditas pangan nusantara dan mengoptimalkan Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Banjarnegara.
Teras Karya Abadi Grup meliputi PT Pertanitas Panen Sedayu, CV Taras Karya Abadi, Koperasi Pertanian dan Himpunan Petani Muda dan Pengusaha Muda Daerah (Himpeda). Grup ini merupakan investor swasta yang bergerak di sektor pertanian.
Direktur PT Pertanitas Panen Sedayu Tiara Dian Prastiwi mengatakan, SRG Banjarnegara ini memiliki kapasitas 90 ton, yang dikelola oleh tim gudang SRG dengan menggunakan rice mill modern, yang salah satunya dapat membantu petani dalam proses pengeringan gabah maupun jagung saat musim penghujan tiba.
“Selain itu, SRG juga menawarkan manfaat yang luas bagi petani, dunia usaha, perbankan dan bagi pemerintah. Manfaat tersebut di antaranya keterkendalian dan kestabilan harga komoditas. Sistem ini bermanfaat dalam menstabilkan harga pasar, melalui fasilitas penjualan sepanjang tahun,” ungkapnya. Jumat (22/3/2024).
Sementara Direktur PT Pertanitas Penen Sedayu Hengky Dwi Prasetyo mengungkapkan, bulan ini pihaknya melakukan panen perdana tanaman jagung dengan luas lahan 55 hektare di Desa Samudra Kulon, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas.
Lahan seluas 55 hektar ini disewa dari pihak RSA, namun terkendala medan yang sangat ekstrem dan infrastruktur jalan yang buruk, sehingga menghambat proses panen raya.
“Hasil panen perdana sangat memuaskan, namun kami terkendala oleh medan dan akses jalan yang kurang memadai, sehingga untuk mengangkut hasil panen harus memakai kendaraan khusus,” ujarnya.
Hengky berharap, ada perhatian khusus dari pemerintah daerah terhadap investor swasta agar bisa memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.
“Karena akses jalan yang memadai akan menjadi kunci keberhasilan para petani dan investor di bidang komoditas pangan di Indonesia,” kata nya.
“Selain itu, kami juga butuh tenaga kerja secepatnya di bidang pertanian, 200 orang tidak apa-apa, terutama untuk memanen hasil panen jagung ini,” tambahnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta: Iwan Setiawan
Editor: Mahrus Sholih